Pastikan Anda bebas "sibau" |
Penampilan boleh saja rapi dan necis, tapi kalau berdekatan bisa-bisa
kita serasa mau pingsan akibat aroma semerbak nan menyengat. Bila memiliki rekan
kerja seperti itu ternyata bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman,
hati tidak tenang dan pekerjaan bisa jadi terbengkalai (yang ini demi menghidari
si pemilik bau).
Menurut sebuah survei yang dilakukan situs pencari kerja NationaleVacaturebank.nl, bau badan berada di urutan pertama sebagai pengganggu suasana kerja, selanjutnya ialah orang yang malas mencuci tangan setelah dari toilet, diikuti dengan bau mulut. (health.kompas.com)
Menurut sebuah survei yang dilakukan situs pencari kerja NationaleVacaturebank.nl, bau badan berada di urutan pertama sebagai pengganggu suasana kerja, selanjutnya ialah orang yang malas mencuci tangan setelah dari toilet, diikuti dengan bau mulut. (health.kompas.com)
Masalah bau badan menurutku menjadi salah satu masalah pelik
apalagi di tengah kemajuan teknologi. Tak terhitung banyaknya bibit minyak
wangi, alcohol dan hekslin disulap menjadi jutaan parfume. Tak hanya itu, potassium alum atau tawas juga tercipta
salah satunya digunakan sebagai penghilang bau badan. Namun entah mengapa masih
saja ditemukan kasus yang aku sebut disini “sibau”.
*
Pernah suatu kali, aku hadir
disebuah rapat besar, saking besarnya tidak semua orang yang hadir ku kenali
satu per satu. Akibat keterlambatanku, aku hanya dapat duduk dipojok ruang,
tepat bersebelahan dengan beberapa wanita dan lelaki. Semuanya berpenampilan
menarik. Rapi, seperti penampilan kebanyakan orang yang akan bertemu pandang
dalam rapat seluruh unit di satu institusi.
Awalnya rapat berjalan lancar,
tak sedikitpun terlintas dipikiranku akan ada hal besar yang mengganggu jiwa
dan raga ini. Dan benar saja.. “sreng srengg..” aku memperbesar dan mengecilkan
katup hidungku dengan mata membelalak. Kemudian terasa bau menyengat menyergap pernafasanku,
menyesakkan. Aku berupaya menghirup udara bersih, namun tak kuasa. Setiap aku coba
mengelak, semakin dalam bau itu menusuk.
Yak, positif ada “sibau”. Aku
menengok ke kananku, cuma ada tembok putih. Aku menoleh ke kiriku, ada perempuan
dan lelaki. “Ah, siapa pula ini pelakunya?”, ucapku dalam hati. Mulai deh
aku suudzon, menimpakan kesalahan
pada sebelahku, ah tapi masa ia yang seorang petinggi itu atau orang lain
disebelahnya? Ah entahlah aku tetap tak menemukannya saat itu. Aku cuma berusaha
menghindar.
Benar kata hukum tarik-menarik,
kadang sesuatu yang kita benci tidak suka pasti bagaikan magnet yang bisa
kapanpun dimanapun menarik kita. Kejadian ini tak sekali dua kali
aku temukan. Entah di kantor, di bis umum, di taxi, bahkan di tempat umum
lainnya. Seringkali aku menemukan kasus “sibau”. Makanya, hingga kini aku
sangat amat sensitif pada satu hal, “sibau” yang ku katakan tadi.
Jika “sibau” dikhawatirkan
menimpaku, biasanya aku akan melakukan tindakan preventif terlebih dahulu.
Misalnya jika aku habis lari atau habis ke luar ruangan yang terik, aku akan
langsung bertanya pada rekan sebelahku. “Bro, sis kalau mencium bau-bau tak
sedap bilang ya, please..”, ungkapku sambil sedikit menyeprotkan cairan pewangi. Setelah itu, aku akan mengenakan
jaket tebal, jadi “sibau” itu tak akan keluar dan mengganggu kenyamanan dan keamanan
sekitar.
Ada satu cara lain yang biasa
aku lakukan bila tak sengaja terpaksa menemukan “sibau” dalam
kehidupanku. Pertama, tarik nafas panjang-panjang, laluuuu aku akan hirup udara
sedalam-dalam yang aku bisa. “Srutttttttttt” dan langsung bau itu akan menusuk
dan merusak hidungmu saat itu. Alhasil, aku akan terbiasa dengan “sibau”.
Hahahaha
^^ Hati-hatilah pada “sibau” yang bisa menghantui hidupmu.
illustration by net
MULUT SETAAN BICARA TAK KARUAAAAN
ReplyDelete*sniff *sniff
ReplyDeletegw ngga termasuk "sibau" kan iinnnnn >__<
bukan kamu, wak. Mungkin ada rumput yang bergoyang disisi jalan lain
Deleteheeh, pan gw uda ksih tips, oleskan parfum tepat di bawah lubang hidung. Niscaya anda sekalian akan terbebas dari aroma apapun di muka bumi ini...hahahaha
ReplyDeleteyang ada itu bukan parfum yg gw oles tapi minyak angin ato minyak kapak kali ye, panass panass.. haha
DeleteHey, tugas mulia sudah kau emban dengan baik, nak. Lalu mari kita usaha untuk menyebarluaskannya agar lebih banyak diketahui. Lebih lanjut, menurut survey yang dilakukan oleh @newsplatter aka Henry Manampiring, sibau ini termasuk salah satu kebiasaan menyebalkan di kantor! HAHA! Jadi, no worry, sis. you're not alone hihi!
ReplyDeleteMakasih kakaaaa *elap air mata terharu
DeleteKeren
ReplyDeletePembaca yang budiman, makasih atas dukungannya, tips-nya dan support-nya..
ReplyDeleteBagi yang mengatakan saya bicara tak karuan tak apa, niscaya kamu akan merasakannya juga suatu hari nanti tapi eh apa ternyata kamu merasa "sibau" ??? alamakk.. *tepok jidat
Hehe ^^ peace..
gw uda pernah kena dampak itu...seharian ga ilang baunya....bah!
ReplyDeleteSolusinya?
Delete