Tawas pencegah bau badan |
Sebelumnya, aku akan bertanya, beranikah kalian mengatakan
langsung pada pelaku “sibau” jika dan hanya jika ia ternyata memiliki
kekurangan tersebut? Jika aku jadi kamu tentu aku akan menjawab lantang
“BERANI”. Lalu, bagaimana cara mengatakannya? Nah, itu yang jadi pertanyaan
banyak manusia termasuk aku, hingga kini. Haha^^
Bila kamu menemukan “sibau” ada di tempat umum seperti bis,
halte atau tempat keramaian lainnya aku rasa tak mungkin kamu ujug-ujug mengatakan “Woi, kamu bau banget sih”. Jika itu terjadi
saya menjamin kamu akan diamuk massa, minimal membuat si tersangka sakit hati
sesakit sakitnya *tunjuk dada. Salah-salah kamu disantet (eh lupakan). Saranku,
cukup kamu hindari saja, minimal kamu tahan nafas sebisa mungkin, eh jangan
kamu tahan nafasmu sampe sejam, bahaya itu.
Kalau aku menemukan “sibau” di tempat umum semisal bis, aku
biasanya akan mencari tempat ber-AC, berupaya menghirup udara yang keluar dari
AC dalam-dalam “sruttttttttt”, ahh legaaa. Bisa juga dengan mengenakan masker
sebelum naik bis, yah lumayan sedikit mengurangi. Tapi dengan catatan, jangan
coba-coba mengenakan masker jika “sibau” sudah mencapai kompleksitas
tingkat tinggi. Carilah udara dimanapun kamu berada, sebisa mungkin. Kalau
tidak bisa, segera keluar dari bis. Bahaya, pingsan mendadak.
Bila kamu menemukan “sibau” yang ternyata notabene
orang terdekatmu, lebih mudah seharusnya. Katakan langsung padanya, tentu dengan hati-hati
agar tidak menyakiti perasaannya. Tak peduli ia lelaki ataupun perempuan,
mereka adalah makhluk halus (perasaannya), sehingga sebijak mungkin JUJUR-lah
meski menyakitkan pada awalnya. Tentu katakan dengan lugas, cepat dan tepat ke
sasaran.
Bila kita tak sanggup mengatakannya secara langsung, bisa
juga menggunakan cara lain. Misalnya memberikannya tawas, deodorant, atau
parfum padanya. Mudah-mudahan si dia paham. Namun apabila saking ndablek-nya dia tidak mengerti apa
maksud kita memberikan benda-benda tersebut tanpa kata, barulah kita toyor
kita gunakan cara terakhir, menulis surat terbuka.
(sampe detik ini sih aku belum menjalankan cara kedua, jadi belum sampe menulis surat terbuka, huh!)
(sampe detik ini sih aku belum menjalankan cara kedua, jadi belum sampe menulis surat terbuka, huh!)
Sesungguhnya yang demikian itu baik baginya dan bagi kemaslahatan
kelangsungan makhluk hidup seperti kita ini. Jika kurang berkenan mohon
dimaafkan. Sekian, wassalam.
Illustrasi by net
Ini surat terbuka! *genderang perang
ReplyDeletesurat terbuka yang #nomention #ifyouknowwhoshemeans silahkan kirim jawabannya atau kalau Anda lebih berani, tulis dsini. 10 peserta dengan jawaban yang benar akan mendapatkan hadiah cantik dari pemilik blog. hadiahnya? silahkan lihat gambar terlampir di atas.
lanjutkaan tooong...lanjutkaaaaanh!!!!!!
ReplyDelete