Saturday, November 29, 2014

Shit Happens

unpredictable*
Shit Happens - tema #blogchallenge minggu ini ingin ku gambarkan sebagai pengalaman menarik, unik, apik dan tak terlupakan. Tentang ketidakberuntungan - tidak tepat waktu - salah kondisi dalam satu kejadian. Satu hal yang ku sadari dan ku pelajari ialah Pengertian. Kata lainnya, berusaha mengerti kondisi orang lain pada saat itu. Baiklah, aku mulai ceritanya (beware: akan ada banyak pengulangan kata omel, ketus, marah, jutek)

Jadi begini (mengerutkan dahi mencoba mengingat), menurutku shit happens versi aku merupakan saat-saat aku yang tak tau apa-apa ini tetiba kena semprot (diomelin, diketusin, dimarahin, dijutekin, atau di-bully via kata-kata yang menyayat hati jiwa raga pikiran) tanpa sebab dan alasan yang jelas. Biasanya kalau orang marah akan ada awal percikan apinya, tapi ini aku yang sedang bermanis hati berpikiran jernih dan hanya menyapa atau bertanya sesuatu tau-tau dijutekin.

Pertama, kala itu seorang temanku yang sedang mengandung anak pertama (mengulang kata pertama- tetottt). Entah kenapa, tak ada angin tak ada hujan apalagi petir dan geluduk, setiap berurusan denganku, aku pasti kena semprot. Bertanya baik-baik jawabnya ketus. Aku merasa tak punya salah. Ia juga tak memberitau apa kesalahanku. Pas lagi denganku juteknya tak ketulungan, tau-tau ada telepon dari si suami berubah 359 derajat, jadi manis. Errrr (kaya serigala mau gigit). Memang tak hanya diriku si yang menjadi sasaran kejutekan-nya tapi yahh aku merasa sakitnya tuh disini *tunjuk cangilll.

Kedua, masih bermasalah dengan seorang ibu hamil (bumil). Entah kenapa ya, aku merasa menjadi objek penderita sasaran bumil muda. Apakah aku terlalu unik, menarik atau mengesankan *dibunuh bumil. Intinya pernahlah suatu hari, aku sedang menulis. Ketika sedang memikirkan bahan tulisan, tetiba aku (dibawah sadar) menengok ke atas atau ke samping. 

Saat aku menengok ke samping (muka serius lagi mikir), kebetulan ada seorang bumil yang berbicara dengan rekan kerjanya tentang suatu hal yang sepertinya rahasia. Aku tak menghiraukan pembicaraan mereka sampai tetiba dengan lantang si bumil teriak "Apa lo kepo nengok-nengok". Hadohhhhhhh.. ane lagi mikir, gan bukan kepo. Ketika kata-kata itu keluar buatku saja, aku tak sadar, apalagi ngepoin orang. Phuuulleeissss deh Geer maksimal. :D hahahahhaaa *ketawa ngakak guling-guling

Ketiga, selain golongan bumil. adalah golongan wanita-wanita PMS yang akan dengan senang hati memberikan muka jutek, kata-kata sinis bin pedes dan marah-marah tak jelas padaku. Aku pun sadar, tiap bulan itu datang, aku kadang juga melakukan ini. Jadi 1-1 yah, sister. Hahahahaa *jumawa

Terakhir, kali ini golongan laki-laki. Bisa ku katakan tak hanya wanita tetapi pria juga bisa sensitif pake banget. Ini masalah pelik: pengisian galon air di kantorku (padahal cuma nuang - *toyor kepala sendiri gak kuat angkat galon). Aku tak tau ya, kenapa para lelaki diruanganku itu susah sekali dimintain tolong angkat galon air minum. Saking susahnya, adalah seorang dua orang yang rutin bin selalu jadi volunter. 

Suatu hari, entah karena capek atau sibuk, atau sakit atau apalah, ia menolak disuruh mengangkat galon ke dispenser. Aku lantas menyodorkan galon itu ke dekatnya, berharap ia mau mengangkat galon seperti biasanya, be our heroes. Tau-tau. Glundung grumpang grumpeng (ga jelas bunyinya). Galon itu dibanting tepat di depanku, aku lupa kena kaki atau tidak tapi rasanya tuh sakit *tunjuk dada. Dia jutek tak jelas sambil pasang muka asyemm *semoga gak asem juga badannya Hahaha *peace.

Intinya, kejadian itu memang shit happens for me, tapi tidak pernah ku anggap siapa yang salah atau siapa yang benar. Di dunia ini, waktu tak akan pernah kembali. Seperti fase hidup manusia, dari bayi - remaja - dewasa. Kulit yang semula halus menjadi keriput. Rambut yang hitam perlahan memutih. Usia yang terus berkurang dari detik ke detik. Itulah roda kehidupan, terus berjalan tiada henti. Tak seperti doraemon yang bisa kembali ke masa lalu, kita hanyalah manusia biasa yang tak akan mampu menyebrangi dimensi ruang dan waktu.

Perbuatan dan ucapan orang-orang sekitarku memberikan pengetahuan dan wawasan baru tentang bagaimana memahami mereka. Bagaimana menempatkan diriku "sebaiknya" pada waktu dan kondisi yang tepat. Namun tak semuanya bisa berjalan seperti apa yang kita harapkan karena memang tak satupun di dunia ini mengetahui apa yang akan terjadi satu detik ke depan. Kita hanya mampu berusaha melakukan hal "terbaik" yang kita bisa.





Jika ada yang tersinggung, maaf atas segala kehilafan dalam tulisan ini. 
Jika ada yang tidak tersinggung terima kasih atas pengertiannya.
Peace, Love and Smart.

*illustration by me
**illustration by net

5 comments:

  1. Ih, gw enggak yaaa... gw selalu baik *senyum paling manis.
    Btw, entar klo gw hamdan terus begitu, tolong ingetin gw yak hahahahaha... aplagi klo lemot2 dikiiiitttt. duh, tatut >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. masa sii? hahahhaaa.. *mari saling mengingatkan *siapin hitam di atas putih

      Delete
  2. gw merasa tersindir, eh waktu itu kayaknya gw masih belom hamdan ya waktu itu hahahahahaha

    ReplyDelete
  3. Keknya kebanyakan tentang gue
    hahahaha

    ReplyDelete