Sunday, October 12, 2014

[BOOK] Children of The Lamp #1

"A room without books is like a body without a soul" ― Marcus Tullius Cicero
Berbicara mengenai genre buku favorit, sejujurnya aku suka semua jenis buku. Buku fenomenal sudah pasti Harry Potter. Ah, pembahasan buku ini sudah mainstream tentunya. Jadi aku akan mengulas buku lain yang sejenis. Perkenalanku dengan buku ini bukan tanpa sengaja - ada seseorang yang menjerumuskanku untuk belajar menyukai membaca - novel - fiksi - fantasi - petualangan.

Ketika aku masih imut, selain Doraemon, ada satu film kartun yang aku suka yakni "Cerita 1001 malam". Yap, sosok jin biru tergambar jelas dalam kisahnya membantu Aladin - pemuda miskin - mendapatkan Yasmin - si putri Raja. Hingga saat ini, aku yakin Jin itu ada, apalagi setelah membaca buku "Dialog dengan Jin" yang dahulu sempat terbit.

Tersebutlah "Children of The Lamp" alias "Anak-anak Lampu". Aku percaya bahwa selain kita, manusia,ada kehidupan lain di dunia ini - meski kasat mata. Salah satu hal gaib itu ialah Jin, ciptaan Tuhan yang terbuat dari api. Konon, setiap satu anak manusia lahir maka satu anak jin juga terlahir. Kendati hidup bersama, namun hanya sedikit yang dapat melihat keberadaan jin. Aku pun yakin - seperti manusia - Jin juga ada yang jahat dan ada pula yang baik.

P. B. Keer mengemas kisah para jin secara apik. Para jin yang sudah modern ini tidak lagi mesti tinggal didalam botol sebelum dibebaskan manusia. Mereka bebas memiliki kehidupan dan bergaul dengan manusia - bahkan ada yang sampai menikah dengan manusia. Hanya saja, ada satu penyakit klaustrofobia atau ketakutan hebat pada tempat sempit dan gelap - akibat terlalu lama terkurung di dalam lampu atau botol. Beruntung, ada pil arang sebagai penangkalnya.

Kerr menciptakan istilah homoestatis yakni keseimbangan antara kebaikan dan kebatilah yang diukur dengan tuchemeter. Ketika jin jahat melakukan tindak kejahatan, makan jarum tuchementer akan menunjuk ke kiri homoestatis. Dengan kata lain berarti keadaan buruk. Berikut secuil ulasannya.

Children of The Lamp #1
"Dalam kehidupan alam semesta terdapat tiga jenis makhluk yang memiliki kecerdasan tinggi yaitu manusia yang berasal dari tanah - makhluk terlemah diantara ketiganya. Malaikat yang terbuat dari cahaya dan hidup tersendiri serta yang tertinggi dan terkuat adalah Jin - makhluk yang terbuat dari api dan penjaga semua keberuntungan yang terjadi di alam semesta. Jin mampu hidup beratus-ratus tahun lamanya dan mengabulkan Tiga Permintaan kepada manusia, terutama bagi yang telah membebaskan Jin yang terkurung dari dalam botol (diatur dalam The Baghdad Rules)".
Tumbuh dan dicabutnya geraham bungsu pada anak jin merupakan titik awal menjadi jin. Jika pada manusia, tumbuhnya geraham bungsu merupakan tanda dewasa maka pada jin tumbuhnya geraham bungsu merupakan simbol bahwa kekuatan jin siap digunakan. Begitu dicabut, kehidupan jin muda telah dimulai.

Inilah yang terjadi pada anak kembar John dan Philippa Gaunt ketika mereka berusia 12 tahun.  Mereka adalah anak dari Edward Gaunt - bankir investasi kaya dan baik hati - dan Layla - jin wanita cantik modis bertangan dingin. Meskipun kehidupan mereka bahagia, keduanya tak bisa menepis takdir bahwa jin perempuan yang menikahi manusia akan melahirkan anak-anak jin. Sebaliknya jika jin lelaki menikahi manusia maka yang terlahir hanyalah anak manusia. 

Alhasil, John dan Philippa tidak dapat menyangkal bahwa mereka terlahir sebagai jin sekalipun dibesarkan sebagai manusia normal. Saat pembiusan - operasi cabut geraham - mereka mimpi bertemu paman Nimrod - saudara jin dari ibu mereka yang tinggal di London. Nimrod meminta John dan Philippa untuk berlibur ke Inggris saat musim panas.

Setibanya di London, John dan Philippa mendapati bahwa mereka merupakan keturunan Jin suku Madrid, makhluk yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengabulkan permintaan demi keberuntungan dan kebaikan. Akibat kekuatan yang belum diasah dan dilatih dengan baik, John dan Philippa telah mengabulkan sejumlah permintaan aneh tanpa sadar.

Karenanya, demi mengasah kemampuan jin muda dengan baik, Nimrod mengajak John dan Philippa ke Mesir wilayah kekuasaan jin karena iklimnya panas - Jin kekuatannya bertambah di cuaca panas. Didampingi sejumlah asisten Nimrod, si kembar memulai petualagan mencari makam Akhenaten Firaun - penguasa Mesir yang mengendalikan 70 jin di dalam tongkat kerajaan.  

Konon, pihak manapun yang berhasil menemukan dan membuka tongkat tersebut akan memiliki kekuasaan atas 70 jin di dalamnya. Bila yang menemukan jin baik maka selamatlah dunia, namun jika yang menemukan suku jin jahat sebaliknya berbahaya bagi dunia. Maka si kembar mencoba melawan jin-jin jahat dengan berbekal kemampuan jin muda, demi menyelamatkan nyawa seseorang yang mereka kasihi. Lalu, bagaimana kisah mereka?

**
Menurutku, selain Harry Potter (J. K. Rowling), Children of The Lamp menjadi serial wajib yang menarik untuk dibaca. Fantasi yang dibangun Kerr terasa sayang jika dilewatkan. Jika dalam HP, Rowling menyebut manusia sebagai muggle, maka dalam CTL, Kerr menyebut manusia sebagai mudane. Bagaimanapun, kedua kisah ini memiliki kenikmatan berbeda. Sayangnya, di Indonesia, novel ini hanya dijual sampai edisi ketiga. (-_-")


Judul Buku: The Akhenaten Adventure 
Penulis: P. B. Kerr (2004)

Penerjemah: Utti Setiawati 

Penyunting: Akmal N. Basral & Fahmi
Tebal: 13,5 X 20 cm; 416 hlm.
Cetakan: 1, Maret 2008
Penerbit: Matahari





*all ilustration by net


No comments:

Post a Comment