Tuesday, April 26, 2016

OH NO, Online Shop!!!

transaksi belanja online *)
Siapa yang tidak kenal atau minimal pernah mendengar tentang online shopping (olshop)? Pasti sedikit sekali manusia masa kini (bukan masa gitu) yang tak mengenal sistem belanja yang boleh dikatakan praktis tanpa harus jalan ke lokasi penjual berada, cukup dengan satu tombol 'KLIK' dan barang pun di tangan. (jangan lupa bayar)

Demam online shopping telah melanda hampir di seluruh pelosok tanah air, tak terkecuali di tempatku berada saat ini. Aku mengenal sistem belanja ini dari seorang teman yang bisa ku katakan 'Si Ratu Olshop' a.k.a seseorang yang gemar belanja olshop (sampe-sampe fyi belanja sayur aje ada loh yang olsop, keren kan? hahhahaa ^^)

Di dunia, konsep seperti ini pertama kali dikenalkan oleh Michael Aldrich yang berasal dari Inggris. Idenya sederhana, saat dia dan istrinya belanja ke supermarket, tiba-tiba muncul ide untuk menghubungkan televisi di supermarket dengan komputer di rumahnya. Tujuannya agar memudahkan mereka melakukan pemesanan.

Selang beberapa tahun kemudian, Thomson Holidays mengenalkan konsep business to business (B2B) yang pertama. Konsep ini berawal ketika Thomson mengambil 66 agen travel dari seluruh Inggris dan menghubungkan mereka dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan perjalanan.

Bukan ngiklan

Aku sendiri mulai mengenal olshop melalui situs-situs pemberi diskon, seperti situs disdus, groupon, deal keren, ogah rugi. Kalau sekarang ada lakupon, shopback, evoucher, groupbeli, deal, diskonmantap, diskon, kleepon, dsb. (silahkan cari sendiri yang lain)

Era selanjutnya, aku mengenal situs toko bagus (yang sudah menjadi olx) sebagai satu wadah tempat orang melakukan jual-beli online secara gratis tis tis tis. Pada masa ini sih, aku belum mulai tertarik, tapi setelah situs-situs lazada, mataharimall mulai ada, aku mulai mencoba belanja disini. Bahkan hp iphone 4s ku yang sudah hilang entah kemana itu aku beli di lazada lohh.. hahahhaa ^^ ngeri abis.

Kemudian, muncul juga situs khusus kategori barang-barang tertentu. Ini biasanya si penjual sudah tergolong besar karena memiliki website sendiri atau merupakan gabungan dari penjual sejenis, seperti bhinneka, oktagon, fotocamzone, focusnusantara, executive, dsb. Biasanya aku membeli barang-barang elektronik, peralatan fotografi, atau sekedar belanja pakaian saja.

Satu hal yang harus jadi perhatian saat olshop ialah asas KEPERCAYAAN. Kita tidak akan tau kualitas barangnya sampai barang tersebut sampai ditangan. Selama ini, aku hanya percaya dengan sejumlah situs yang sudah cukup berpengalaman dan hasil rekomendasi dari teman. Pernah sekali mencoba situs yang baru tapi ternyata hasilnya tidak memuaskan. Ingatlah untuk selalu percaya pada Tuhan, kalau yang lain, tetaplah jaga kewaspadaan.

olshop**)


*) http://www.moewius.de/online-shop/?L=1 
**) http://www.zoline.co.za/web/onlineshop

sumber: 
https://blog.jejualan.com/evolusi-blanja-online-dari-tahun-60an-ssampai-90an/

No comments:

Post a Comment