Tuesday, September 4, 2012

International Hijab Solidarity Day (IHSD)



“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)


Hay guys, pasti kaget tau-tau muncul dan ada ayat Qur’an. Ayat ini sederhana, perintah ALLAH bagi setiap perempuan untuk menutup auratnya. Sebenarnya tujuan mengenakan jilbab tidak sekedar menjaga kehormatan, mempercantik diri, menghindarkan diri dari kejahatan atau dianggap wanita sholehah. Di luar itu semua, jilbab itu perintah dari ALLAH swt, Tuhan Pencipta manusia.
Berkerudung, berhijab, berjilbab apapun istilahnya tidak harus menunggu mendapatkan hidayah, Justru ALLAH telah memerintahkan setiap wanita dalam ayat di atas, tinggal keputusan ada pada diri kita, apakah mau mengambil hidayah itu atau mau membiarkannya terbang dibagai kapas? *masa sesuatu yang baik kok ditolak*
Jika ada juga yang bertahan menunggu menjilbabkan hati dahulu baru mau menutup aurat. Wahh, dimanakah ALLAH memerintahkan demikian? Adakah dalilnya? Bukankah menjilbabkan atau memperbaiki hati bisa dilakukan dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya?

History
Hari ini tepat 4 September, tak banyak yang tahu bahwa hari ini merupakan International Hijab Day yang diperingati diseluruh dunia. Bulan Juli tahun 2004, tokoh-tokoh Muslim di seluruh Eropa berkumpul di kota London, Inggris. Mereka menggelar konferensi mendukung jilbab, sebagai reaksi atas keputusan pemerintah Prancis yang menyatakan melarang jilbab di institusi-institusi pendidikan dan institusi publik.
Konferensi dibuka oleh walikota London, Ken Livingstone dan dihadiri oleh 300 delegasi, mewakili 102 organisasi-organisasi Inggris dan internasional. Hadir pula dalam konferensi itu tokoh cendekiawan Muslim Sheikh Yusuf Al-Qaradawi dan Profesor Tariq Ramadan. Dalam konferensi itu ditetapkan tiga hal, pertama dukungan terhadap jilbab. Kedua, penetapan 4 September sebagai Hari Solidaritas Jilbab Internasional (IHSD). Terakhir, rencana aksi untuk tetap membela hak wanita muslim mempertahankan busana takwa. 
Dari hasil konferensi itu terbentuklah Assembly for the Protection of Hijab (Majelis untuk Perlindungan Jilbab) dan seluruh peserta mendeklarasikan tanggal 4 September sebagai International Hijab Solidarity Day (Hari Solidaritas Jilbab Internasional). Dalam konferensi itu, para peserta merancang berbagai rencana aksi untuk membela hak kaum perempuan Muslim untuk mempertahankan busana muslim mereka.  
Sejak itulah, setiap tanggal 4 September 2004 , organisasi-organisasi dan umat Islam, terutama muslimah yang tinggal di negara-negara non-Muslim menggelar Hari Solidaritas Jilbab Internasional (International Hijab Solidarity Day). Meski gaungnya tidak terlalu menggema sampai ke negeri-negeri Muslim lainnya, termasuk Indonesia.
Indonesia
Di Indonesia, anggota Forum Bersama Muslimah se-Solo Raya membentangkan poster saat menggelar aksi di Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (2/9/2012). Aksi tersebut merupakan bentuk dukungan atas penetapan tanggal 4 September sebagai Hari Solidaritas Jilbab Internasional (IHSD) dan mengajak masyarakat untuk memakai jilbab sebagai penutup aurat.

Jadi tak perlu harus menunggu menjadi wanita sempurna hanya tuk kenakan jilbab. Justru dengan menutup aurat kita tampak sempurna. Jika ditanya manusia seperti apa yang sempurna dimata ALLAH? Jawabannya adalah manusia yang beriman dan bertakwa pada-Nya. Maka nikmat apalagi yang kita dustakan?

diolah dari berbagai sumber
http://letstellthestory.blogspot.com/2012/09/behind-international-hijab-solidarity.html

sumber: http://www.eramuslim.com/

http://cahaya05.wordpress.com/2008/09/11/international-hijab-solidarity-day/ 
http://www.bersamadakwah.com/2012/09/hari-solidaritas-jilbab-internasional.html
 

http://www.islamedia.web.id/2012/09/sejarah-ihsd.html 

No comments:

Post a Comment