Sunday, August 12, 2018

Mentok di Kopi Klotok


Foto muda-mudi duduk di hamparan rumput sambil makan dan ngobrol

Tampak sejumlah muda-mudi tengah duduk lesehan sambil menikmati hidangan di tepi sawah. Tak jauh dari tempat tersebut, ada sebuah rumah makan berasitektur Joglo yang padat dengan pengunjung. Itulah Warung Kopi Klotok di Jalan Kaliurang, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Ada sejumlah kendaraan, bahkan bis terpakir di pinggir jalan menyesaki area masuk warung yang sebenarnya hanya cukup dilewati dua kendaraan roda empat. Pantas saja Antrian mengular sore itu saat kami memutuskan untuk makan siang sambil ngemil sore sekitar pukul 15.00 WIB akhir pekan ini. 

Foto dua piring nasi dan sayur, satu piring telur goreng, sepiring kerupuk, dan secangkir kopi

Foto wanita sedang mengambil sayur


Foto orang sedang mengambil sayur dan lauk pauk


Foto antrian telur goreng

Sajian utamanya tentu ‘Kopi Klotok’. Secangkir kopi yang dibuat dengan cara direbus bersama air dalam satu panci hingga menghasilkan kopi yang agak kental dengan rasa pahit - manis yang pas di lidah. Tak hanya kopi, untuk melengkapi minuman juga tersedia pisang goreng hangat yang manis rasanya.

Saat memasuki warung bergaya ndeso itu, pengunjung akan menemui sebuah ruangan dengan area dapur dan area penyajian makanan yang nyaris tak bersekat. Di sebelah kanan pintu masuk, ada sebuah meja panjang dengan beragam lauk, diantaranya sayur lodeh bermacam jenis, tahu bacem, tempe goreng, telur dadar, ikan pindang goreng, dan beragam masakan khas Jawa Tengah lainnya. 

Di dalam rumah Joglo juga terdapat berbagai ornamen tempo dulu, seperti kursi anyaman rotan, menambah kesan klasik warung tersebut. Tak hanya itu, pada dinding berjajar sejumlah papan berisi ucapan kesan dan pesan dari sejumlah tokoh yang sempat mampir di warung Kopi Klotok. Salah satunya ucapan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang berkunjung pada Maret 2018 silam.

Ilustrasi tulisan tangan Sri Mulyani Menteri Keuangan

“Saya sangat menikmati masakan dan sajian kopi klotok – sayur lodeh dan tempe luar biasa – ikan pindang goreng uenaak banget. Suasanya seperti makan di rumah “Embah Putri”. Semoga Kopi Klotok terus menjaga kualita makanan. Sukses selalu,” petikan tulisan Sri Mulyani di papan yang ditulis dan ditandatangani langsung.

Setelah pengunjung memilih makanan ala prasmanan, para pengunjung bebas memilih tempat duduk. Tiap pengunjung bebas memilih duduk di dalam rumah Joglo ataupun duduk di pinggir area persawahan yang terasa lebih alami. Sambil makan, pengunjung dapat menikmati pemandangan hamparan sawah dengan sejumlah pohon kelapa.


Soal harga, tak perlu khawatir. Setiap menu yang ada di warung ini memiliki harga yang sangat terjangkau. Satu paket puas, yakni nasi dan beragam lauk dan sayur lodeh dihargai Rp11.500, kopi klotok Rp5.000/cangkir, dan pisang goreng Rp5.500/porsi.


Rasanya saya sudah mentok memilih warung kopi klotok bila ingin merasakan makanan rumahan dengan suasana ndeso yang alami. Ini pilihanku, bagaimana denganmu?

Foto hamparan sawah yang belum ditanam, tandus tapi masih menarik

Foto pria dan wanita duduk berhadapan menikmati makanan

Foto transaksi orang sedang membayar di kasir
Jangan lupa bayar setelah makan, cara bayarnya asas kejujuran





Sunday, June 3, 2018

Tiga Jam Bersama Navi

Disaat tante-mamak nyengir, sang anak fierce face (abaikan tompel diidung)
Nyaris lebih dari setahun niat awal saya menggambarkan kisah lucu dan menggemaskan. Yups, tiga jam bersama Navi ini saya dedikasikan untuk salah satu anak teman, rekan kerja, sahabat berbagi susah seneng plus gosip bahkan berbagi ilmu.

Awal kisah *semacam kisah 1001 malam. Awal cerita, saya hendak pergi ke suatu mall besar yang terletak di bilangan Jakarta Pusat untuk mengunjungi D'Strict Doraemon (pameran). Singkat cerita pas sekali dengan agenda Hayyu's family yang akan bertemu dengan teman-teman suaminya. Intinya saya 'nebeng' dengan cantiknya dari kantor menuju mall tersebut. (mayan irit ongkos, ehehe *jujur is the best).

Saat berangkat, Navi yang mulanya jutek mulai mau diajak bermain. Aku duduk di kursi belakang mobil sambil mengajaknya bermain peran (sok ngerti nama jenis permainan). Navi seolah berperan menjadi penjual dan saya berperan sebagai pembeli yang duitnya bohongan (duit angin) dan makanannya juga mainan. Cerita lucu disini sayangnya saya tak terlalu ingat yang pasti berkesan karena sepanjang perjalanan yang macet itu Navi seolah berhasil membuat suasana bete menjadi menyenangkan.


Sesampainya di mall, pas waktu Magrib. Kami berempat bergegas menuju mushala terdekat. Ya, otomatis gantian shalat antara Hayyu dan saya karena harus menunggui Navi. Saat Hayyu wudhu, saya berupaya mengalihkan perhatian Navi dengan mengajaknya bermain 'bola bekel'. Anak tahun 90-an pasti ikrib banget. Iya, tujuannya biar Navi ngejar tuh bola sampe lupa kalo emaknye lagi wudhu, meski pada akhirnya tetep gagal si, Navi tetep nyariin Hayyu sampe kamar mandi teriak-teriak, "Ibuuuu.. Ibu,," (berasa nyulik anak).

Okeh perjalanan berlanjut menuju food court, meeting point Hayyu's family dengan teman-teman suaminya. Lalu, di tengah perjalanan Navi menyempatkan diri beristirahat sejenak. Aloha, nak, ngomong-ngomong ini ada di tengah jalan loh dengan mas-mas penjaganya yang lagi benerin itu kasur dan Navi masih pakai sepatu. Okeh, kalo dah nyaman si berasa mau beli yee!


Biarkan orang lalu lalang, kafilah tetap bersantai senang
Sesampainya di food court. Navi minta popcorn heitz. Neng, mau makan nasi ape abis ini kita nonton sekalian ya?


ceritanya lagi akur
Tak lama kemudian. Navi mau makan sendiri tapi berantakan tapi tetep mau makan sendiri. Muka kesel campur-campur. Apakah lantas dimarahi? Tenang aja, Hayyu's family ini merupakan salah satu keluarga tersabar yang pernah saya temui seumur hidup, jadi jawabannya tentu Tidak.


mulai gejala-gejala ngambek
Setelah makan malam, langsung saya, Hayyu, dan Navi meninggalkan bapaknya Navi en the geng menuju D'District Doraemon untuk menggilaaaaaaa. Iya, ngaku saya yang gila ketemu Doraemon. Navi mah meluncur ke toko kue minta beli permen dan kue-kue kecil.



Sempet bersua foto basamo *nyang girang sape ye keliatan


saya: Ayo Navi ngadep kamera; Navi: au akh saya: (-_-")

Sekian dulu cerita saya. Beginilah kondisi terakhir saat Navi nungguin taksi online saya tiba!



tidur-tiduran di lantai depan lobby
Sejatinya masih banyak kisah lucunya. Sayangnya, saya kesulitan mengingat detailnya. Next time kita jalan-jalan basamo lagi ya, Navi. Mungkin bersama adiknya Navi, ehehehe!