Thursday, June 26, 2014

Pajak Bangun Tentara Cyber




Kecepatan informasi menuntut setiap manusia menjadi robot teknologi di era globalisasi. Semakin cepatnya perkembangan teknologi, maka semakin cepat pula informasi yang didapat. Informasi ini mulanya berasal dari sumber-sumber seperti media cetak dan media elektronik. Lalu mengarah ke media online dan kini bergeser ke ranah sosial media.
Seseorang secara tidak langsung seperti robot yang dituntut untuk memiliki sosial media karena jika tidak, maka ia akan cenderung terkucilkan di lingkungannya. Faktanya, perkembangan sosial media seperti facebook berhasil mengalahkan media sebelumnya seperti media cetak, radio, televisi alih-alih media online.
Hari ini, saya hadir di sebuah Workshop bertajuk peningkatan kapasistas blogger. Awalnya saya ragu, apa pertemuan ini sekedar pertemuan antar blogger se-indonesia atau ada hal lain. Ternyata, acara yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ini sarat makna.
Setelah di awal tahun ini DJP sedang gembor-gembornya sosialisasi penyerahan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) melalui e-filing atau kata lainnya Wajib Pajak mulai diajak melek teknologi lapor pajak, kini ada terobosan baru. DJP mulai mengarah ke sosial media. Rupanya, ranah ini mulai menjadi sorotan penting pejabat-pejabat pajak yang digaungkan ke seluruh jajarannya. Mereka mulai melek info bahwasanya teknologi sosial media yang selama ini hanya dianggap angin lalu ternyata berpengaruh signifikan.
Datang ke tempat ini berarti menambah informasi, menambah wawasan menambah hal baru. Satu catatan penting dari @romeltea (sang pembicara), sosial media bukan main-main. Sosial media kini menjadi wadah luar biasa yang mampu menggiring opini publik. Seluruh jajaran pajak kini mulai disadarkan bahwa agenda setting sudah seharusnya menjadi perhatian utama.
Seperti halnya yang aku pelajari dibangku kuliah dahulu, masing-masing media pastinya memiliki agenda setting di setiap terbitannya. Wajar rasanya bila ada berita informasi negatif tentang DJP menjadi trending topic jika agenda setting mereka direncanakan seperti itu. Tak heran bila pemanfaatan sosial media oleh pihak internal mulai diperhitungkan sebagai “tandingan” dari agenda setting media.
Aku berharap, ke depan, melalui workshop ini, sekurangnya 32 ribu pegawai pajak mulai melek sosmed dan berhasil meng-counter isu negatif yang berkembang selama ini. Melalui pembangunan Tentara Cyber (cyber army) akhirnya, secara tidak langsung akan dapat membangunkan pencapaian target pajak yang mati suri, tiga tahun belakangan.

*pic from internet : globalpost.com